Rabu, 04 Juli 2012

Rumah di Lahan L di Perkampungan Padat

Kali ini tantangan muncul dari kondisi dan lokasi site. Pemilik rumah adalah seorang pedagang makanan keliling yang tinggal di perkampungan dengan akses jalan berupa gang-gang sempit. Kondisi lahan yang berbentuk L juga menjadi persoalan sekaligus potensi tersendiri.

Ruang-ruang di lantai satu meliputi; 'Carport' yang difungsikan untuk menyimpan motor dan gerobak dorong. Ruang tamu dengan bukaan void di atasnya. Kamar tidur utama dengan penyelesaian bukaan yang terpaksa dialihkan dari tepi bangunan demi alasan privasi. Ruang makan tanpa dinding yang langsung menghadap taman kecil di tengah lahan. Dapur terbuka yang juga berbatasan langsung dengan taman tersebut. Kamar mandi yang merupakan eksisting yang dipertahankan. Akses alternatif ada di samping di bawah area tangga.
Lantai dua mewadahi dua kamar tidur anak dan satu kamar ekstra yang lebih mungil. Juga tersedia area duduk. Selain itu interaksi area duduk dengan lantai bawah diakomodasi dengan adanya void di atas ruang tamu. Di bagian luar lantai dua dimanfaatkan sebagai area cuci dan jemur. Penempatan KM/WC lantai dua persis di atas fasilitas yang sama di lantai satu.
Bukaan dari area depan dimaksimalkan dengan bukaan-bukaan yang lebar dan tinggi. Hal ini demi menyiasati kondisi pencahayaan di perkampungan yang cenderung lebih terbatas. Unsur tanaman pada bidang horisontal kanopi dimaksudkan untuk sedikit melunakkan dan sedikit menyejukkan suasana bagian depan.
Bukaan pada dinding samping yang berbatasan langsung dengan gang sempit sengaja hanya menggunakan glassblock. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga privasi ruang dalam. Meski demikian cahaya baur dari glassblock diharapkan masih dapat membantu pencahayaan alami di dalam. Bukaan-bukaan ventilasi terbatas juga dikombinasikan untuk menunjang ventilasi silang.
Posisi dan ukuran taman tengah di lantai satu yang terbatas menuntut pemilihan jenis tanaman yang tepat. Sejenis bambu-bambuan kecil sengaja dipilih karena bentuk tajuk atau arah tumbuhnya yang vertikal. Namun jika Anda berniat menjadikannya taman kering juga bisa jadi pilihan.
Perspektif dari jalan/gang kampung.
Berikut perspektif 'walkthrough' yang bisa Anda nikmati:
Area 'carport' yang difungsikan sebagai tempat parkir motor dan gerobak dorong.
Ruang tamu dengan void di atasnya untuk kebutuhan interaksi vertikal sekaligus memberi kesan lega.
Ruang makan yang langsung terhubung dengan taman alias tanpa dinding. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesan lapang. Dan yang tampak di seberangnya adalah area dapur terbuka dan KM/WC.
Area bordes tangga dengan railing yang terbuat dari besi hollow dengan model minimalis.
Salah satu kamar tidur anak di lantai dua dan void yang memperlihatkan area ruang tamu.
Ruang duduk di lantai dua yang bisa dimanfaatkan untuk menikmati hiburan atau hanya sekedar bersantai. Di sekitar area ini terdapat dua kamar tidur anak dengan ukuran yang nyaris sama dan satu kamar ekstra yang lebih sempit. Pintu geser di samping merupakan akses ke dak di atas dapur yang menjadi area cuci dan jemur.
Di dak area cuci dan jemur ini juga ditempatkan KM/WC untuk lantai dua. Penempatannya persis di atas KM/WC lantai satu demi kepraktisan dalam instalasi jaringan air bersih dan air kotornya.
Penempatan tandon air direncanakan tepat di atas KM/WC lantai dua ini.
Meski sangat menyukai desain ini, namun karena masih merupakan usulan awal pada akhirnya banyak berubah di kemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar